Sri
Boyong
Cerita dimulai dari negeri yang bernama Amarta yang tengah mengalami bencana besar, karena ditinggalkan oleh Dewi Sri, putri dari prabu Maha Punggung. Bencana kekeringan, kekurangan pangan terjadi dimana-mana. Kepergian Dewi Sri dari negeri Amarta oleh karena para pemimpinnya sudah tidak lagi berlaku adiluhung, tidak lagi melaksanakan pitutur luhur, tidak memperhatikan bab kautaman, para pemimpin hanya memikirkan dirinya sendiri dan banyak lagi masalah yang dialami oleh para pemimpim negeri Amarta.
Dewi
Sri adalah lambang dari kemakmuran.dewi Sri sering disebut dengan dewi padi.
Dimana suatu daerah bersemayam Dewi Sri maka daerah tersebut akan makmur, hasil
bumi yang melimpah. Karena keluhuran budi Dewi Sri, banyak para raja dan juga
para Ksatria ingin meminangnya, termasuk pula dari kalangan raksasa, para
raksasa tersebut datang ke negeri Amarta untuk mencari Dewi Utari dan berbuat
kerusuhan disana.
Mengetahui
keadaan negerinya yang yang tengah rusuh, prabu Kresna tidak tinggal diam,
segera diambilnya tindak tanggap untuk mengatasi masalah ini. Prabu Kresna
berunding dengan Prabu Yudhistira tentang bagaimana menyelesaikan masalah.
Akhirnya diutuslah para putra Pandawa guna mencari Dewi Sri. Diantaranya adalah
Gathotkaca, Antasena, Bambang Probo Kusuma, Raden Setyaki serta Punakawan juga
ikut serta dalam pencarian ini.
Sedang
yang dicari yaitu Dewi Sri tengah berada di negara Pratalaretna yang dikuasai
oleh raja Darmasara. Dicarinya Dewi Sri ke penjuru negeri namun para utusan
tidak dapat menemukan keberadaan Dewi Sri. Kemudian Bambang kusuma meminta
bantuan kepada Bathara Indra. Oleh Bathara Indra diberikan tunggangan dari Sang
Indra yaitu jatayu agar bisa memasuki negeri Pratalaretna.
Sampai
pada negara Pratalaretna, Bambang Kusuma bertemu dengan putra Prabu Seran
Trenggono yang bernama Prabu Nilataksaka. Prabu Nilataksaka bermaksud ingin
meminang Dewi Sri dan ingin menjadikan Dewi Sri sebagai permaisurinya tetapi
Dewi Sri menolak. Terjadi pertempuran antara Bambang Kusuma dengan Prabu
Nilataksaka. Prabu Nilataksaka berubah wujud menjadi seekor Naga dan
mengalahkan Bambang Kusuma, tetapi Garuda pemberian Sang Batara Indra
menolongnya. Naga Taksaka dipotong menjadi dua dan kalah olehnya.
Kemudian datanglah Semar membujuk
Dewi Sri agar berkenan kembali ke Negara Amarta. Dengan syarat agar rakyat
Amarta mau bersyukur kepada Hyang Widhi, serta menjalankan laku luhur, agar mau
memperbaiki diri .
Mengetahui kembalinya Dewi Sri ke
Negeri Amarta Prabu Seran Trenggono pergi ke Negeri Amarta dan bertemu dengan
Bima. Maka terjadilah peperangan hebat yang akhirnya dimenangkan oleh Bima dan
Prabu Seran Trenggono menjadi kayu tua.
Setelah itu Naga Taksaka memohon
terhadap Kresna untuk dikembalikan wujudnya, Kresna menyanggupi asalkan ia
menjadi ular dan mengusir hama yang bisa merusak tanaman para petani. Padi
disini adalah perlambang dari Dewi Sri, meskipun Naga Taksaka tidak bisa
menjadi suami Dewi Sri, namun ia bisa menjaga Dewi Sri.
Negeri kembali makmur sejahtera
rakyatnya seperti sediakala sebelum kepergian Dewi Sri.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar