Selasa, 10 Juni 2014

Sri Boyong


                                                            Sri Boyong

            Cerita dimulai dari negeri yang bernama Amarta yang tengah mengalami bencana besar, karena ditinggalkan oleh Dewi Sri, putri dari prabu Maha Punggung. Bencana kekeringan, kekurangan pangan terjadi dimana-mana. Kepergian Dewi Sri dari negeri Amarta oleh karena para pemimpinnya sudah tidak lagi berlaku adiluhung, tidak lagi melaksanakan pitutur luhur, tidak memperhatikan bab kautaman, para pemimpin hanya memikirkan dirinya sendiri dan banyak lagi masalah yang dialami oleh para pemimpim negeri Amarta.
            Dewi Sri adalah lambang dari kemakmuran.dewi Sri sering disebut dengan dewi padi. Dimana suatu daerah bersemayam Dewi Sri maka daerah tersebut akan makmur, hasil bumi yang melimpah. Karena keluhuran budi Dewi Sri, banyak para raja dan juga para Ksatria ingin meminangnya, termasuk pula dari kalangan raksasa, para raksasa tersebut datang ke negeri Amarta untuk mencari Dewi Utari dan berbuat kerusuhan disana.
            Mengetahui keadaan negerinya yang yang tengah rusuh, prabu Kresna tidak tinggal diam, segera diambilnya tindak tanggap untuk mengatasi masalah ini. Prabu Kresna berunding dengan Prabu Yudhistira tentang bagaimana menyelesaikan masalah. Akhirnya diutuslah para putra Pandawa guna mencari Dewi Sri. Diantaranya adalah Gathotkaca, Antasena, Bambang Probo Kusuma, Raden Setyaki serta Punakawan juga ikut serta dalam pencarian ini.
            Sedang yang dicari yaitu Dewi Sri tengah berada di negara Pratalaretna yang dikuasai oleh raja Darmasara. Dicarinya Dewi Sri ke penjuru negeri namun para utusan tidak dapat menemukan keberadaan Dewi Sri. Kemudian Bambang kusuma meminta bantuan kepada Bathara Indra. Oleh Bathara Indra diberikan tunggangan dari Sang Indra yaitu jatayu agar bisa memasuki negeri Pratalaretna.  
            Sampai pada negara Pratalaretna, Bambang Kusuma bertemu dengan putra Prabu Seran Trenggono yang bernama Prabu Nilataksaka. Prabu Nilataksaka bermaksud ingin meminang Dewi Sri dan ingin menjadikan Dewi Sri sebagai permaisurinya tetapi Dewi Sri menolak. Terjadi pertempuran antara Bambang Kusuma dengan Prabu Nilataksaka. Prabu Nilataksaka berubah wujud menjadi seekor Naga dan mengalahkan Bambang Kusuma, tetapi Garuda pemberian Sang Batara Indra menolongnya. Naga Taksaka dipotong menjadi dua dan kalah olehnya.
Kemudian datanglah Semar membujuk Dewi Sri agar berkenan kembali ke Negara Amarta. Dengan syarat agar rakyat Amarta mau bersyukur kepada Hyang Widhi, serta menjalankan laku luhur, agar mau memperbaiki diri .
Mengetahui kembalinya Dewi Sri ke Negeri Amarta Prabu Seran Trenggono pergi ke Negeri Amarta dan bertemu dengan Bima. Maka terjadilah peperangan hebat yang akhirnya dimenangkan oleh Bima dan Prabu Seran Trenggono menjadi kayu tua.
            Setelah itu Naga Taksaka memohon terhadap Kresna untuk dikembalikan wujudnya, Kresna menyanggupi asalkan ia menjadi ular dan mengusir hama yang bisa merusak tanaman para petani. Padi disini adalah perlambang dari Dewi Sri, meskipun Naga Taksaka tidak bisa menjadi suami Dewi Sri, namun ia bisa menjaga Dewi Sri.

            Negeri kembali makmur sejahtera rakyatnya seperti sediakala sebelum kepergian Dewi Sri.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar